Pages

Total Tayangan Halaman

Ads 468x60px

Minggu, 12 Februari 2012

Nomor Punggung 10 Tak Lagi Keramat

Nomor punggung 10 pernah menjadi buruan para pemain sepak bola berkelas. Namun, nomor yang dianggap simbol keberuntungan itu, kini tinggal legenda dan mulai ditinggalkan orang. 


Dalam sejarahnya,nomor punggung mulai dipakai pada 25 Agustus 1928.Arsenal dan Chelsea menorehkan nomor punggung di baju mereka saat melawan The Wednesday (kemudian jadi Sheffield Wednesday). Awalnya,nomor punggung diurutkan dari nomor 1 hingga 11,dimulai dari penjaga gawang.

Secara umum,para penjaga gawang memakai nomor punggung 1.Kesepakatan tak tertulis ini nyaris diterima secara universal. Bek atau pemain belakang menggunakan nomor 2 dan 6,sedangkan para gelandang memakai nomor 4,6,7,8,10,serta 11 (nomor 11 dan 7 secara tipikal digunakan para pemain sayap kiri dan kanan).

Sementara para striker suka menggunakan nomor 9 dan 10,dan terkadang walau kurang populer nomor 7,8, serta 11. Tak heran,nomor punggung 9 dan 10 menjadi sangat terkenal dan dianggap membawa hoki. Bahkan,pemilik kostum nomor 10 disebut-sebut sebagai jantung sebuah tim.

Karena itu,sudah menjadi tradisi jika pelatih menyeleksi ketat pemain yang layak memakai kostum 10 sebelum mengirimkan daftar skuad ke penyelenggara event seperti Piala Dunia dan Piala Eropa. Contoh paling fenomenal adalah legendaris Argentina Diego Armando Maradona.Dia mengenakan nomor 10 di setiap penampilannya.

Bahkan,Maradona sudah identik dengan nomor punggung 10,termasuk saat mencetak gol “Tangan Tuhan”di Piala Dunia 1986. Seperti dilaporkan Hispanic-Culture- Online.com, semua prestasi yang dicetaknya dibarengi dengan nomor punggung 10. Maradona sendiri sejak awal meniti karier di sepak bola tak begitu menggubris makna dari nomor punggungnya.

Namun,justru fans-nya yang membuat nomor 10 menjadi keramat bagi Maradona dan seluruh pemain sepak bola di eranya. Saking keramatnya,para fans fanatik di Argentina menjadikan Maradona sebagai Tuhan dan nomor 10 sebagai penjabaran dari ajarannya,Diego 10’s,jika diutak-atik akan jadi D10S.

Diosdalam bahasa Spanyol berarti Dewa atau Tuhan.Dengan nama pengikutnya sebagai penganut agama Iglesia Maradoniana. Saking keramatnya nomor 10 kala itu, Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengajukan proposal kepada FIFA agar nomor 10 di skuad Argentina dipensiunkan pada Piala Dunia 2002.

”Kami ingin menghormati Maradona yang menjadi legendaris sepak bola Argentina,”tulis AFA dalam proposalnya kala itu. Tak berbeda dengan Maradona,kisah yang ditorehkan Edson Arantes do Nascimento,yang oleh dunia dikenal secara luas dengan nama Pele,juga mengagumkan.

Bahkan,secara prestasi Pele jauh lebih bersinar dibandingkan Maradona.Dia tiga kali mengantarkan Brasil menjadi juara dunia. Awal kariernya pun didapatkan secara kebetulan ketika Pele menggantikan posisi penyerang tengah Del Vecchio.Secara mengejutkan,dia menjebol gawang lawan dengan enam gol dari tujuh gol yang disarangkan timnya dengan posisi akhir 7-1 untuk kemenangan Santos. 

Sejak saat itu Pele didaulat sebagai striker dengan nomor punggung 10 yang tidak punya apa-apa bagi mantan tukang semir sepatu tersebut.Di pengujung kariernya,saat menyatakan pensiun di Monumen Maracana,18 Juli 1971,200.000 orang tumpah ruah di monumen Maracanã.

Pele menghadiahkan kaus bernomor punggung 10 bersejarah kepada seorang anak berusia 10 tahun. Sementara bagi mantan striker Italia Roberto Baggio,angka 10 hanya merupakan “tradisi”yang diwariskan striker sebelumnya, yakni Gianni Rivera,Omar Sivori.Baggio sendiri kemudian mewariskan lagi kepada penerusnya seperti Alesandro del Piero,Francesco Totti,dan terakhir Danielle de Rossi. 

Namun,di era sepak bola modern saat ini, kesaktian nomor punggung 10 sudah mulai luntur.Hampir semua pemain tak pernah meributkan akan memakai nomor berapa. Pemilihan nomor yang dilakukan pun cenderung suka-suka,apalagi FIFA tidak memberikan aturan yang jelas soal itu. 

Misalnya,Javier Hernandez Balcazar identik dengan nomor punggung 14. Menurut striker Manchester United (MU) tersebut,dirinya memilih nomor itu bukan untuk mengikuti jejak pemain top sebelumnya, Justru,dia ingin mengidentikkan dirinya dengan nomor tersebut.Dia pun mampu membuktikan bahwa pemilihan nomor bukanlah sesuatu yang menentukan kualitas dirinya. 

”Nomor ini saya dapatkan karena murni keberuntungan.Ketika saya bergabung dengan Chivas, julukan klub Guadalajara di Meksiko, semula saya mengenakan nomor 45 dan 25. Kemudian,pemain bernomor punggung 14 saat itu dijual sehingga nomor tersebut diberikan kepada saya,”kata Hernandez,dikutip situs resmi FIFA.com.”

Secara kebetulan,nomor yang sama diberikan kepada saya di Piala Dunia 2010 karena Miguel Sabah cedera.Di MU,nomor itu juga tak ada yang memakai.Ternyata,itu membawa keberuntungan bagi saya,”tandas Hernandez.

0 komentar:

Posting Komentar