Pages

Total Tayangan Halaman

Ads 468x60px

Sabtu, 05 November 2011

Gejala Anemia

Gejala anemia
Dalam kondisi normal, butir-butir darah merah mengandung hemoglobin, yaitu sel darah merah yang bertugas membawa oksigen serta nutrisi ke otak dan ke berbagai jaringan dan organ tubuh.
Saat seseorang menderita anemia, maka jumlah sel darah merah secara keseluruhan atau jumlah hemoglobin dalam darah merah berkurang. Kondisi ini berdampak pada penurunan kemampuan sel darah merah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kurang mendapat pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah.
Penyebab
••Penyebab utama seseorang mengalami anemia, adalah kekurangan zat besi. Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan. Mula-mula, simpanan zat besi dalam tubuh menurun, hingga mengurangi produksi hemoglobin dan sel darah merah secara perlahan.
••Pada anak-anak, anemia terjadi akibat infeksi cacing tambang, malaria, atau pun disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Selain kekurangan zat besi, masih ada 2 jenis lagi anemia yang sering terjadi pada anak-anak:
1. Aplastic anemia terjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.
2. Haemolytic anemia, yang terjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. Pada kasus lain, seperti misalnya reaksi atas infeksi atau obat-obatan tertentu, sel darah merah dirusak oleh antibodi tubuh.
Gejala Anemia
• Keletihan, mudah lelah bila berolahraga, sulit konsentrasi, atau mudah lupa.
• Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan, dan nyeri tulang.
Pencegahan
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.
Perlu kita perhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.







Anemia adalah istilah deskriptif yang digunakan untuk menunjukkan sekumpulan gejala defisiensi dalam kemampuan darah untuk membawa oksigen dalam hemoglobin. Gejala anemia dapat disebabkan oleh beragam penyakit dan gangguan mulai dari penyakit genetik mematikan, yang sederhana dapat menghitung  zat besi dalam tubuh yang rendah dalam darah. Baca langkah-langkah di bawah ini untuk mengenali gejala-gejala anemia serta pilihan pengobatan awal.

  Langkah 1
      Perhatikan kulit pucat atau kuning.
      Kulit pucat yang tidak biasa adalah yang paling umum dan mengenal tanda-tanda anemia. Jika gejala anemia terkait secara genetik mencari wajah yang pucat atau kulit dari usia dini. Jika gejala anemia tidak genetik, kemudian memperhatikan perubahan warna kulit yang mungkin disebabkan  oleh perubahan gaya hidup.

      Langkah 2
      Lihat di bawah mata untuk lingkaran semi gelap.
      Lingkaran di bawah mata adalah tanda bahwa tubuh adalah di bawah stres dan tegang terhadap beban. Rendah jumlah sel darah merah, atau kekurangan hemoglobin menyebabkan tekanan besar pada sistem tubuh dan gejala anemia sering muncul pada awal di kulit dan mata.

      Langkah 3
      Perhatikan kelelahan atau menurunkan tingkat kinerja.
      Sebuah sikap lesu, kurangnya motivasi terhadap gerakan, atau menurunkan kinerja dalam atlet dapat menjadi tanda anemia. Penurunan oksigen darah satu titik dapat menyebabkan seorang pelari kehilangan  30-45 detik dalam perlombaan waktu.

      Langkah 4
      Perhatikan rasa sakit di mulut .
      Gejala anemia dapat beragam, seperti karena penyebab berbeda-beda. Kekurangan zat besi yang mengarah pada gejala anemia sering mengirimkan  sinyal ke tubuh dalam mencari zat besi.  Nyeri di mulut sering menjadi  salah satu gejala anemia yang berkaitan dengan kekurangan zat besi.

      Langkah 5
      Melaporkan setiap borok, luka, atau perubahan warna air seni.
      Masing-masing dapat tanda-tanda penyakit lain, atau mereka bisa signifikan gejala anemia. Pastikan untuk melaporkannya kepada dokter Anda untuk menerima tes darah dan diagnosa profesional.
 
Tips & Peringatan


    * Hanya mengikuti rencana pengobatan yang diberikan oleh dokter atau terapis olahraga. Meningkatkan zat besi Anda,  menghitung untuk merawat gejala anemia dapat menjadi racun bagi tubuh Anda.
    * Beberapa penyebab anemia meningkatkan tingkat bilirubin dalam darah tubuh karena kurangnya kemampuan untuk melakukan proses normal. Berbicara dengan dokter Anda  tentang kemungkinan yang bisa dilakukan.
    * Meningkatkan jumlah zat besi dalam diet anda, mengambil zat besi dan asam folat suplemen, istirahat, dan mengkonsumsi makanan tinggi vitamin C bisa membantu meringankan gejala anemia.
    * Lihat artikel terkait di atas untuk lebih banyak informasi kesehatan dan diagnosis bantuan.

Anemia disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin (Hb) darah. Hb adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Pembentukan Hb sangat tergantung pada ketersediaan zat besi dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka Hb yang terbentuk pun sedikit dan berakibat terjadinya anemia.

Tanda-tandanya

Lemah, letih, lesu, kulit, bibir dan lidah dalam keadaan pucat, denyut jantung cepat, kepala pusing, sulit tidur dan berkonsentrasi, nafsu makan menurun, dll.

Yang bisa Ada Lakukan
  • Memperbanyak makanan kaya zat besi seperti daging (terutama yang berwarna merah), hati, kerang, kacang-kacangan kering, daging unggas, buah-buahan kering, sayuran hijau, kentang, tomat, brokoli, dan gandum.
  • Meminum ramuan yang terdiri dari sepertiga gelas jus bit dicampur dua pertiga gelas jus wortel dan sedikit seledri, tiga hari sekali.
  • Banyak makan bayam berwarna merah yang direbus.
  • Minum rarnuan yang terbuat dari 1/2 genggam daun kacang panjang yang dicuci bersih dan ditumbuk halus. Tambahkan 1 sdm madu dan 2 sdm air jeruk nipis lalu diperas dan disaring. Minum 2 kali sehari sebanyak 3 sdm.
  • Mengkonsumsi suplemen multivitamin dan mineral akan membantu tubuh menjaga keseimbangan nutrisinya.
obat tradisional anemia
Posted on December 16, 2010 by didin
Penyakit anemia adalah dimana kondisi jumlah sel darah merah dalam darah tidak normal atau rendah. Dokter kadang-kadang menjelaskan penyakit anemia sebagai seseorang yang memiliki darah rendah. Seseorang yang menderita kurang darah disebut anemia.
Darah terdiri dari dua bagian, bagian cair yang disebut plasma dan sel-sel bagian. Selular bagian berisi berbagai jenis sel. Salah satu yang paling penting dan paling banyak sel adalah jenis sel darah merah. Yang lain adalah jenis sel darah putih dan sel platelets. Tujuan dari sel darah merah adalah untuk memberikan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.
Secara umum, terdapat tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan menurut ukuran sel darah merah:
  • Jika sel darah merah yang lebih kecil dari biasanya, ini disebut microcytic anemia. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia kekurangan zat besi dan hemoglobin.
  • Jika ukuran sel darah merah yang normal dalam ukuran (tetapi jumlahnya rendah), ini disebut normocytic anemia, seperti anemia yang menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal.
  • Jika sel darah merah lebih besar dari biasanya, maka disebut macrocytic anemia. Penyebab utama dari jenis ini adalah yang berkaitan dengan alkohol.
Source : emedicinehealth.com
Solusi pengobatan penyakit kurang darah atau anemia dengan obat tradisional kurang darah Spirulina, apa itu Spirulina dan mengapa harus obat anemia spirulina ? …..
SPIRULINA, tumbuhan mikroganggang yang hidup sejak 3,6 milyar tahun yang lalu, merupakan sumber nutrisi alami yang paling lengkap bila dibandingkan dengan sumber nutrisi lain yang pernah ada.
Spirulina adalah sumber nutrisi 100 persen alami dan makanan yang bersifat alkali. Agar tubuh tetap sehat, sangat penting bagi kita untuk mengkonsumsi makanan sehari-hari dengan proporsi seimbang antara 80% makanan ber-alkali dan 20% makanan bersifat asam.
Untuk itu, spirulina memang memiliki kandungan yang sangat lengkap dan baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Bayangkan, spirulina ternyata memiliki kandungan zat besi 58 kali lebih banyak daripada sayur bayam dan 18 kali lebih tinggi daripada daging. Ganggang ini juga mengandung beta karoten 25 kali lebih banyak daripada wortel, dan 100 kali lebih banyak daripada pepaya, di samping kandungan lain seperti vitamin, protein, mineral, lemak, dan karbohidrat.
Spirulina tersedia dalam bentuk pil atau bubuk. Sebagian besar spirulina dikonsumsi di AS dikembangkan di laboratorium. Ada berbagai macam spesies spirulina yang berbeda, hanya beberapa yang diidentifikasi pada label produk komersial yang tersedia. Spirulina maxima (dikembangkan di Meksiko) dan Spirulina plantensis (dikembangkan di California) adalah yang paling populer. Sayangnya, spirulina yang dipasarkan dalam berbagai kemasan di Tanah Air semuanya impor di antaranya dari China, Jepang, India, dan Amerika Serikat. Hal itu disebabkan belum ada investor yang menganggap spirulina sebagai makanan kesehatan. Padahal spirulina memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan suplemen kesehatan lainnya, antara lain:
1. Meningkatkan imunitas
Pada penelitian terbaru terhadap kandungan spirulina, terungkap bahwa ganggang ini bisa menjadi stimulan penyembuhan kanker lewat kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh. Spirulina bekerja dengan meningkatkan produksi antibodi, cytokines, (protein pelawan infeksi), dan sel lain yang meningkatkan imunitas sehingga membantu menyembuhkan infeksi dan penyakit kronis seperti kanker.
2. Sebagai suplemen protein
Enam puluh dua persen spirulina terdiri dari asam amino sehingga kaya akan protein dan nutrisi lain. Spirulina telah digunakan secara tradisional sebagai suplemen alami bagi orang yang tidak dapat memperoleh kalori atau protein yang cukup karena diet atau bagi orang yang membutuhkan nutrisi lebih seperti atlet.
3. Mengatasi anemia
Spiriluna juga dapat menstabilkan jumlah sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan hemoglobin. Selain itu, memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh serta mengurangi efek samping terhambatnya produksi stem sel atau sel-sel penghasil sel darah. Pada percobaan terhadap hewan, terlihat bahwa spirulina meningkatkan hematopoiesis yakni pembentukan sel darah merah. Itu diyakini karena tingginya kandungan zat besi di dalamnya.
4. Mengatasi alergi
Spirulina juga dapat melawan reksi alergi dengan cara mencegah pelepasan histamin atau zat yang menyebabkan gejala alergi seperti hidung tersumbat dan mata berair.
5. Mengatasi penyakit yang berhubungan dengan antibiotik
Meskipun menghancurkan organisme yang merugikan dalam tubuh, antibiotik juga dapat membunuh bakteri baik yang disebut probiotik seperti Lactobacillus acidophilus yang terkadang menyebabkan diare. Spirulina terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan L acidophilus dan probiotik lain.
6. Mengatasi infeksi
Spirulina memiliki kemampuan menangkal herpes, influenza, cytomeglovirus, dan virus HIV.
7. Mengatasi kanker mulut
Dalam suatu penelitian, sebanyak 87 orang yang mengunyah tembakau dan mempunyai precancerous lesion (leukoplakia) diberikan spirulina atau plasebo secara acak. Hasilnya, lesi atau luka pada mulut pada pemakai spirulina lebih terbantu untuk sembuh daripada pemakai plasebo.
8. Mengatasi kerusakan lever
Spirulina dapat membantu melawan perusakan lever dan cirrhosis (gagal lever) pada hepatitis kronis.
9. Mengurangi risiko kanker
Spirulina berguna menunjang fungsi kardiovaskuler dan keseimbangan kolesterol, memperbaiki fungsi pencernaan, meningkatkan fungsi detoksifikasi serta mengurangi risiko kanker dengan melindungi tubuh dari radikal bebas.
10. Mengurangi efek kemoterapi
Spirulina mengurangi efek yang tidak baik dari kemoterapi, seperti kepala pusing, tidak nafsu makan, sukar tidur, mual muntah, tenggorokan kering ataupun cemas
Selain itu, spirulina mengandung produk perawatan kulit sehubungan dengan sifat melembapkan dan mengencangkan. Komponen yang diturunkan dari spirulina juga memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi inflamasi seperti arthritis. Melihat sejuta manfaat spirulina, tentu ganggang ini baik untuk dikonsumsi segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang peduli akan kesehatan tubuhnya

0 komentar:

Posting Komentar